Penakar
Hujan
Penakar Hujan Otomatis Type Hellmann
Alat ini berfungsi untuk mengukur
intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya hujan,dipasang dengan ketinggian 120
cm dari permukaan tanah sampai ke corong penakar dan luas penampang corong 200
cm2. Pada alat ini terdapat sebuah silinder jam sebagai tempat pemasangan pias,
sehingga akan dapat diketahui curah hujan maksimum dan minimum serta waktu terjadinya.
Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk melalui corong kemudian akan terkumpul
dalam tabung. Dalam tabung ini terdapat pelampung yang dihubungkan dengan tangkai
pena, sehingga air yang masuk kedalam tabung akan menekan pelampung, maka
pelampung akan naik dan tangkai pena turut bergerak keatas. Gerakan pena
tersebut akan mencatat pada pias yang dipasang pada silinder jam, jika gerakan
pena mencapai skala 10 mm pada pias maka secara otomatis air akan turun melalui
pipa siphon dan jatuh kedalam bejana. Air dalam tabung terkuras habis sehingga
tangkai pena turut bergerak turun sampai pena menunjuk skala nol, jika hujan
masih turun pena akan naik lagi, demikian seterusnya.
Waktu pengamatan :
pengamatan dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias dilakukan pada jam
07.00 WIB.
Penakar Hujan Manual Type
Observatorium
Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan.
Alat ini dipasang diatas tonggak kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm
dari permukaan tanah sampai mulut corong penakar, luas penampang corong yaitu
100 cm2 dengan kapasitas menampung curah hujan ± 5 liter, dan ditengah corong
penakar dipasang kran. Jumlah curah hujan yang tertampung akan dituangkan
melalui kran dan ditakar dengan gelas ukur
yang berskala sampai dengan 20 mm.
Waktu pengamatan : curah hujan biasanya diukur pada jam 07.00
pagi waktu setempat dengan sebuah gelas ukuran. Angka kurang dari 0,5
dibulatkan ke bawah dan jika lebih atau sama dengan 0,5 mm dapat dianggap nol.
contoh : jumlah
curah hujan 2,8 mm dicatat 3,0 mm dan 2,2 mm dicatat 2,0 mm mengingat permukaan
air terhadap gelas adalah cekung, maka angka yang dibaca pada gelas ukuran adalah
angka yg terdekat dengan permukaan air. Gelas ukuran dapat mengukur jumlah
curah hujan sampai 25 mm. Jika ternyata
curah hujan pada hari itu melebihi 25 mm, maka perlu dilakukan 2 – 3 kali pengukuran.
Campble Stokes
Pengukuran
menggunakan pias khusus yang diganti setiap hari setelah surya tenggelam dan
tanggal penggunaannya harus dituliskan di balik kertas untuk memudahkan
pencatatan dan pengolahan data. Selama setahun diperlukan 365 atau 366 lembar
kertas yg terdiri dari tiga macam bentuk.
Berikut tabel pias
No.
|
Pias
|
Letak jalur
|
Tanggal Penggunaan di bumi belahan selatan
|
1
|
Lengkung Panjang
|
Terbawah
|
11 Oktober – 28 Febuari
|
2
|
Lurus
|
Tengah
|
01 Maret – 10 April
|
3
|
Lengkung Pendek
|
Teratas
|
11 April – 31 Agustus
|
4
|
Lurus
|
Tengah
|
01 September – 10 Oktober
|
Pembacaan data pada kertas dilakukan setiap jam dan pencatatan seperti pada lampiran. Pembacaan dilakukan dengan mengukur secara langsung jejak pembakaran.
Pengukuran
Gun Bellani
Radiasi
gelombang pendek yang masuk ke dalam ruang hampa suatu bola berdinding kaca,
kemudian jatuh ke permukaan sensor berupa bola tembaga berwarna hitam. Bola tembaga
berisi cairan aquades atau alkohol kira-kira 40ml dan dihubungkan dengan tabung
buret berskala. Radiasi tersebut oleh bola tembaga diubahmenjadienergi panas
yang akan menguapkan cairan di dalamnya. Karena perbedaan suhu maka uap air yg
mengisi seluruh tabung buret akan mengkondensasikan sehingga menambah volume cairan
di dalam tabung.
Pertambahan
volume cairan dalam tabung merupakan fungsi penerimaan radiasi. Pengamatan dilakukan
satu kali sehari dengan mencatat volume air yg ada di dalam tabung buret. Stelah
pencatatan , cairan pada buret dikembalikan ke bola tembaga dengan cara
membaliknya. Kemudian dicatat volume cairan sebagai volume awal untuk
pengamatan berikutnya.
Alat
Pengukur Suhu
Thermometer
Maksimum.
Berfungsi untuk mengukur suhu udara
maksimum. Cairan yang digunakan pada thermometer maksimum ini adalah air raksa,
adanya penyempitan pada pipa kapiler yang berdekatan dengan reservoir merupakan
ciri thermometer maksimum. Thermometer ini dipasang dengan kemiringan 2º secara
horizontal didalam sangkar meteorologi. Prinsip kerja thermometer ini, yaitu
jika suhu udara naik , maka air raksa dalam bola akan memuai mendorong cairan
air raksa keluar melalui pipa yang menyempit, suhu udara terus naik sampai
mencapai nilai maksimum. Jika suhu udara
turun, cairan air raksa dalam bola akan
menyusut sehingga alur air raksa dalam pipa kapiler terputus, namun ujung air raksa
tetap menunjukkan nilai skala yang maksimum.
Waktu pengamatan : dilakukan pada jam
18.00 WIB Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan, posisi air raksa harus
dikembalikan ke posisi suhu pada waktu itu dengan cara diayun sedikit hentakan
sebanyak tiga kali.
Thermometer
Minimum.
Berfungsi untuk mengukur suhu
terendah/ minimum pada suatu periode pengamatan. Cairan yang digunakan pada
thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa kapiler berisikan indeks (batang kaca
kecil). Thermometer ini dipasang secara horizontal didalam sangkar meteorogi.
Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika
suhu turun, alkohol akan menyusut dan permukaan alkohol akan menarik indeks ke
arah skala lebih kecil, sebaliknya jika suhu naik, permukaan alkohol akan naik
sedangkan indeks tetap tertinggal menunjukkan skala yang terendah yang dicapai
suhu udara.
Waktu pengamatan : dilakukan pada jam
14.00 WIB. Setelah dilakukan pengamatan pembacaan skala, posisi indeks harus
dikembalikan ke posisi suhu pada waktu itu.
Cup
Counter Anemometer.
Berfungsi untuk mengukur kecepatan
angin rata-rata selama periode tertentu. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang
akan berputar bila tertiup angin , pada bagian bawah mangkok terdapat angka
counter yang mencatat perputaran mangkok tersebut, dan alat ini dipasang diatas
tiang pipa besi setinggi ( ½ m, 2 m, 10 m) dari permukaan tanah. Untuk
mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periode waktu tertentu dilakukan
dengan mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan
hasil pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan.
Waktu pengamatan : pengamatan I, II,
III (Jam 07.00, 14.00, 18.00 WIB).
Open
Pan Evaporimeter
Berfungsi untuk mengukur
evaporasi/penguapan pada periode waktu tertentu. Alat ini berupa sebuah panci
bundar besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat dengan garis tengah/diameter
122 cm dan tinggi 25.4 cm. Panci ini ditempatkan diatas tanah berumput pendek
dan tanah gundul, dimana alat tersebut diletakkan diatas
pondasi terbuat dari kayu yang bagian atas kayu dicat warna putih gunanya untuk
mengurangi penyerapan radiasi. Tinggi air dari bibir panci ± 5 cm, bila air
berkurang harus segera ditambah agar besarnya penguapan sesuai.
Waktu pengamatan :
pengamatan I, II, III ( Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB). Penguapan Panci Terbuka
pada tanah berumput pendek dilengkapi dengan alat Hook Gauge, Still Well dan
Thermometer Air.
Alat
pengukur penguapan tersebut diatas dilengkapi dengan :
a.
Hook Gauge
Yaitu suatu alat untuk mengukur
perubahan tinggi permukaan air dalam panci, terdiri dari sebuah batang yang
berskala dan sebuah skrup berada pada batang tersebut yang digunakan sebagai
pengatur, letak ujung alat berupa pancing sampai tepat menyentuh pada permukaan
air panci.
Besarnya perubahan volume air dapat
dihitung dengan membaca skala milimeter pada batang
mikrometer, dan skala seperseratus milimeter dibaca
dari mur yang mengelilingi batang mikrometer. Perhitungan dilakukan dengan
rumus :
Eo
= (Po – P1) + CH
dimana
: Eo = Jumlah air yang dievaporasikan
Po
= Pembacaan awal dari permukaan air yang ditunjukkan
oleh
mikrometer
P1
= Pembacaan akhir setelah terjadi evaporasi
CH
= Curah Hujan
b.
Still Well
Berupa bejana yang terbuat dari logam (kuningan)
yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki, dimana tiap kaki terdapat
sebuah skrup untuk menyetel/ mengatur kedudukan bejana agar letaknya horizontal.
Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang, sehingga permukaan air dalam bejana sama
tinggi dengan permukaan air dalam panci. Bejana digunakan selain untuk tempat
meletakkan hook gauge, juga membuat air dalam bejana menjadi tenang
dibandingkan dengan air pada panci, sehingga penyetelan ujung pancing dapat
lebih mudah dilakukan.
c.
Thermometer Air
Thermometer air ini adalah thermometer
air raksa yang dipasang tegak lurus dengan menggunakan klem, letak bola
thermometer dibawah permukaan air, sehingga suhu air dapat dibaca pada saat dilakukan
pengamatan.
d.
Floating Thermometer Maksimum dan Minimum
Digunakan untuk mencatat suhu maksimum
dan minimum air yang terjadi selama 24 jam. Pada umumnya alat ini terdiri dari sebuah
pipa gelas yang berbentuk U dengan dua buah bola pada ujungnya. Thermometer
dipasang pada rangka bajanon magnetis yang terapung sedikit dibawah permukaan
air oleh pelampung alumunium. Suhu maksimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks
dalam thermometer atas dan suhu minimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks
dalam tabung bawah. Untuk menyetel kedudukan indeks kembali, setelah suhu
dibaca digunakan magnet batang
e.
Cup Counter Anemometer.
Berfungsi untuk mengukur kecepatan
angin selama periode waktu tertentu. Alat ini dipasang disebelah selatan dekat
pusat panci, dengan ketinggian 0,5 meter dari permukaan tanah. Alat ini terdiri
dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila tertiup angin, dimana bagian bawah
mangkok terdapat angka counter yang mencatat perputaran mangkok tersebut. Untuk
mengetahui kecepatan angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan mengurangi
hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan sebelumnya,
kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan.
No comments:
Post a Comment